NGAWI – Sejumlah pedagang hewan di pasar hewan Ngawi, Jawa Timur mengeluhkan sepinya pembeli menjelang hari raya Idul Adha tahun ini. Bahkan, penjualan terpantau menurun hampir 50 persen jika dibandingkan dengan hari raya Idul Adha tahun lalu.
Ditambah kondisi ini diperparah dengan menurunnya harga jual sapi kurban jika dibandingkan tahun lalu. Salah satu yang cukup terasa adalah karena masih ditutupnya sekolah-sekolah dan perkantoran yang biasanya menggelar pembagian daging kurban.
Salah satu penjual sapi kurban, Sugeng menyebutkan hingga kini dia hanya bisa menjual beberapa ekor saja sejak pasar hewan dibuka. Sedangkan pada Idul Adha tahun lalu ia bisa menjual 25 hingga 30 ekor sapi jika pasar hewan dibuka.
“Ini lagi sepi gak kayak tahun – tahun yang lalu. Merosotnya sekitar 2 juta harga sapi sekarang sama tahun yang lalu, dulu ukuran saya sendiri sampai 25-30 ekor sekarang itu hanya 6 ekor.” ucap Sugeng.
Sementara itu kepala unit pelaksanaan teknis (UPT) pasar hewan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja Ngawi Nur Endah, mengakui jika tahun ini memang ada penurunan permintaan hewan kurban, hal ini diduga akibat dampak dari pandemi Covid-19.
“Sepertinya tidak ada peningkatan ramai tahun lalu. Ini pengaruh dari virus mestinya secara nasional, kita menggandeng dari dinas lain yaitu dari dinas peternakan, nanti yang akan memberikan informasi untuk kesehatan ternaknnya.” ucap Endah.
Seperti diketahui, dampak dari pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Terutama dalam sisi perkonomian yang menurun drastis hingga perlu ada upaya untuk kembali menggairahkan sektor perekonomian masyarakat.