SUKOHARJO – Seorang perajin asal Pucangan, Sukoharjo, Jawa Tengah membuat kreasi sepeda dari bahan dasar kayu. Ide ini terlintas sejak sebelum munculnya tren bersepeda di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Ia mulai mencetuskan ide ini sejak bulan Mei tahun lalu setelah melihat sepeda berbahan dasar kayu di televisi.
Sejak saat itu Teguh mengumpulkan limbah kayu bakar yang ada di sekitar rumahnya. Ia juga tidak sembarangan memilih kayu untuk digunakan dalam pembuatan sepedanya, hanya kayu jati dan kayu mahoni kering yang dipilih Teguh. Kedua kayu ini terkenal dengan keawetan dan kenyamanannya. Berbekal dengan kemampuannya dalam kerajinan teguh berhasil menyulap limbah kayu yang awalnya tak terpakai menjadi bernilai jutaan rupiah.
Sepeda kayu buatan Teguh ini mampu menahan beban hingga 80 kilogram, selain itu Teguh juga mengungkapkan dirinya menambahkan beberapa ornamen besi agar lebih kuar dan tidak memuai.
Teguh juga menjelaskan kesulitannya dalam pembuatan sepeda kayu yakni pada bagian rodanya karena diperlukan ketelatenan dan kecermatan.
“Kalo kesulitan dari sekian rangkaian, jenis sepeda paling sulit sendiri itu bikin roda. Roda satu itu makan waktu lima hari, paling sulit pasangan ruji-rujinya.” ucap Teguh.
Sementara untuk produksi satu sepeda Teguh membutuhkan waktu sekitar satu setengah bulan. Teguh senditi sudah menggunakan sepeda ini untuk berkeliling kota Solo sekaligua menguji kelayakan sepeda kayu buatannya itu sendiri.
