JAYAPURA – Sebanyak 289 pelajar berusia 6 hingga 18 tahun yang tersebar di 19 Kabupaten dan Kota di Papua terdeteksi positif Covid-19. Hal ini terjadi setelah sejumlah sekolah di sana menggelar kegiatan belajar mengejar secara tatap muka.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Satgas penanganan Covid-19 di Papua, Tilwanus Sumule ketika memberikan keterangan pers secara virtual dari Jayapura pada 11 Agustus malam.
Ia mengungkapkan kasus ini jadi salah satu alasan untuk para pengambil kebijakan di Kabupaten dan Kota untuk menentukan apakah sekolah harus kembali ditutup dan kembali menerapkan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Silwanus mengungkapkan pembukaan kegiatan belajar dan mengajar secara tatap muka harus dilakukan secara bertahap. Selain itu, pihak sekolah juga harus memastikan protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik. Diantaranya adalah ketesediaan air, masker dan prosedur operasi standar kesehatan lainnya.
“Rata-rata berada pada gejala ringan dan sedang, usia sekolah menjadi pengawasan bagi kita semua.” ucap Silwanus Sumule, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Papua.
Sumule juga meminta agar Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Papua untuk menjalin komunikasi yang baik, antara pihak sekolah, orang tua dan komite sekolah. Hingga dapat dipastikan metode pembelajaran yang baik dan aman di tengah pandemi seperti ini.
