BERN, SWISS – Organisasi Wanadri, sebuah kelompok pencinta alam yang berbasis di Bandung, telah mengumumkan rencana mendaki tebing berbahaya di Gunung Eiger, Swiss pada bulan September mendatang. Pada kesempatan ini, anggota Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung (Wanadri) akan menaklukkan “Dinding Kematian,” yang juga dikenal dengan nama Eiger North Face secara internasional. Dalam bahasa setempat, tebing ini disebut Eiger Nordwand.
Eiger North Face memiliki ketinggian mencapai 3.967 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan membentang vertikal sepanjang 4 kilometer (km). Pendakian melewati tebing berbahaya ini melibatkan penggunaan tali, gancu, crampon (cakar besi), serta kondisi fisik yang prima.
Dikenal sebagai salah satu jalur yang penuh risiko, Eiger North Face telah menyebabkan 70 orang tewas akibat berbagai faktor seperti karang yang rapuh, salju, dan batu yang berpotensi jatuh sewaktu-waktu. Bahkan, Reynold Messner, seorang pendaki gunung terkenal asal Jerman, menyebutnya sebagai “die letzte Problem des Alpen,” atau rintangan terakhir di Pegunungan Alpen.
Pada bulan September 2023 mendatang, sejumlah anggota Wanadri berencana untuk mencoba menaklukkan tantangan ini. “Kami akan mendaki jalur Heckmair,” ujar Muhammad Wahyudi, salah satu anggota Wanadri. Jalur ini dinamakan setelah Anderl Heckmair, salah satu anggota tim pertama yang berhasil mengatasi dinding maut tersebut bersama Heinrich Harrer, Ludwig Voerg, dan Fritz Kasparek.
Meskipun dapat dipanjat sepanjang tahun, Eiger North Face memiliki risiko tersendiri tergantung pada musim. Antara bulan Juni hingga September, saat cuaca di Swiss cenderung lebih panas, risiko longsor salju dan jatuhnya batu di tebing tersebut meningkat. Oleh karena itu, anggota Wanadri tengah mempersiapkan diri dengan matang. Jika cuaca mendukung, mereka berencana untuk menyelesaikan pendakian ini dalam tiga hari dan dua malam.
Wanadri, yang berdiri sejak 16 Mei 1964, telah merencanakan segala aspek untuk ekspedisi ini. Mereka akan membawa perlengkapan biwak untuk berkemah darurat di dinding Eiger North Face, bahkan dalam suhu yang dapat mencapai minus 40 derajat Celsius.
Dalam menjalani persiapan yang ketat, hanya sedikit orang yang dapat bergabung dalam tim Trilogi Alpen Wanadri ini. Muhammad Wahyudi, dengan melewati seleksi dari 18 kandidat lainnya, juga menjalani latihan khusus memanjat dinding es di pegunungan Alpen Swiss. Dengan rendah hati, Wahyudi mengharapkan dukungan dan doa restu untuk keberhasilan ekspedisi ini.
Sebelum memanjat EigerNorthFace, mereka terlebih dahulu akan mendaki MontBlanc 4810 mdpl, gunung tertinggi di Eropa. Lalu, Matterhorn dengan ketinggian 4.478 mdpl, dan baru kemudian ditutup di Eiger North Face. Meskipun Mont Blanc menjadi gunung tertinggi di Eropa, tingkat kesulitan tidak seberbahaya Eiger North Face. Begitu pula Matterhorn.